BREAKING NEWS

Join the Club

Selasa, 27 Januari 2015

2015, Intiland Targetkan Marketing Sales Rp 3 Triliun

Didik Riyanto (kiri) selaku pimpinan proyek Aeropolis mendampingi Suhendro Prabowo selaku COO Intiland (tengah) dan Archied Noto Pradono selaku direktur pengelolaan modal dan Investasi Intiland, dalam acara Groundbreaking Aeropolis Residence 3, Tangerang (9/9) (sumber: Investor Daily/Imam Mudzakir)
 Jakarta – PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan pendapatan penjualan (marketing sales) pada tahun ini sebesar Rp 3 triliun, meningkat 18 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun. Perseroan bakal meluncurkan beberapa proyek baru pada tahun ini untuk mendongkrak raihan marketing sales.“Kami optimistik industri properti akan recovery dan kami akan meluncurkan beberapa proyek baru untuk meningkatkan kinerja tahun 2015,” ungkap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/1).
Keyakinan tersebut mempertimbangkan masih tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti, baik untuk keperluan hunian, bisnis, maupun investasi.Pada 2014, Intiland berhasil mencatatkan marketing sales pada 2014 sebesar Rp 2,5 triliun. Segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu berkontribusi paling besar, yaitu sebesar Rp 1,2 triliun atau 47 persen.
Archied mengungkapkan bahwa pada 2014 tantangan yang dihadapi industri properti cukup berat. “Selain kondisi perekonomian kurang mendukung dan pasar properti yang cenderung melemah, juga disebabkan dilaksanakan pemilihan umum pada tahun lalu,” ungkapnya
Dia melanjutkan, kendati demikian perseroan berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk mempertahankan kinerja usaha. Salah satu fokus utama yang dilakukan adalah mengembangkan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang disertai dengan penerapan konsep pemasaran yang tepat.
“Pengembangan segmen superblok dan kawasan terpadu mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan usaha Intiland. Kami menyiapkan sejumlah proyek baru di segmen ini untuk diluncurkan tahun ini,” papar Archied.
Dari total pendapatan penjualan tahun 2014, segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun atau 47 persen. Berikutnya berasal dari segmen pengembangan residensial, baik dari produk apartemen maupun perumahan, senilai Rp 909 miliar atau 36 persen.
“Segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi sebesar Rp 257 miliar atau 10 persen, sementara segmen properti investasi berkontribusi Rp 178 miliar atau 7 persen,” jelas Archied.
Archied melanjutkan, proyek pengembangan kawasan perkantoran terpadu South Quarter di TB Simatupang, Jakarta Selatan tercatat menjadi kontributor terbesar dengan nilai marketing sales Rp 609 miliar atau 24 persen. Berikutnya berasal dari Aeropolis, pengembangan proyek kawasan terpadu di dekat bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memberikan kontribusi sebesar Rp 369 miliar atau 14,5 persen.
Selain kedua proyek tersebut, beberapa proyek lainnya juga berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi perseroan. Salah satunya adalah Regatta, apartemen ikonik di Pantai Mutiara, Jakarta Utara yang memberikan kontribusi Rp 294 miliar atau 12 persen. Kawasan Industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto memberikan kontribusi sebesar Rp 257 miliar atau 10 persen. Pengembangan kawasan perumahan di Jakarta Selatan, Serenia Hills tercatat memberikan kontribusi Rp 216 miliar atau 9 persen.
Sementara itu, apabila ditinjau berdasarkan tipe pengembangan maka pendapatan dari pengembangan (development income) masih menjadi kontributor utama dengan pencapaian marketing sales Rp 2,36 triliun atau 93 persen. Sisanya sebesar tujuh persen atau Rp 178 miliar diperoleh perseroan dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).
Penulis: FIK/FMB Sumber:Investor Daily

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 MOJOKLIK