BREAKING NEWS

Join the Club

Jumat, 30 Januari 2015

Situs Alun-alun Umpak Sentonorejo


Situs Umpak Sentonorejo  berada di Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, kira-kira sekitar 100 meter di sebelah barat Candi kedaton. Ada umpak batu yang berukuran cukup besar terbuat dari batu andesit berjumlah 14 buah. Umpak tersebut berjajar dalam deretan dua baris dengan orientasi timur-barat serta berbentuk segi delapan berdiameter 0,77 meter yang di bagian tengah terdapat lubang berbentuk segi empat. Umpak berfungsi sebagai penyangga atap, otomatis lubang tersebut juga digunakan untuk meletakkan tiang.Waktu ditemukan umpak tersebut dalam kondisi miring tak beraturan, tapi dimungkinkan umpak tersebut masih in situ. Umpak tersebut berdiri atas pondasi yang berupa susunan atau tumpukan batu bata yang dikeraskan.Di sebelah selatan ditemukan umpak tapi berukuran lebih kecil. Di situs ini juga ditemukan fragmen genteng. Jadi dapat diambil kesimpulan komponen atap berupa genteng.Letak Umpak Sentonorejo ini berdekatan dengan Situs Lantai segi Enam dan Candi Kedaton Sumur Upas, kemungkinan besar ketiga situs tersebut saling berkaitan dan merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Situs Alun-alun umpak Sentonorejo terletak di Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, sekitar 100 meter sebelah barat candi Kedaton.
Fisik situs berupa jajaran umpak batu yang tersusun rapi. Situs ini ditemukan pada tahun 1982, diduga posisinya tidak mengalami perubahan sama sekali.
Menurut penafsiran Arkeologis, situs umpak Sentonorejo adalah bekas pondasi sebuah bangunan yang menjadi satu kesatuan dengan Candi Kedaton dan situs lantai segi enam.
Belum dapat diketahui apa fungsi bangunan ini dan bagaimana keterkaitannya dengan candi Kedaton dan Situs Lantai Segi Enam.(BACA SUMBER ASLINYA DISINI)


Bupati MKP Gandeng LSM


BEJO - LangkahPemkab Mojokerto untuk terus dan terus dalam melanjutkan program pembangunan yang lain seakan seperti bola menggelinding. Perubahan dari system membangun melahirkan suatu hasil yang luar biasa sebagai wujud keseriusan Bupati Mojokerto H. Mustofa Kamal Pasa, SE dalam membangun daerah yang dipimpinnya.
Meski demikian, bagi Bupati MKP, sapaan akrab Mustafa Kamal Pasah semua yang  sudah dilakukan seperti saat ini, tentunya masih belum apa-apa, masih jauh dari harapan dan kepuasan msyarakatnya, khususnya mensejahterakan seluruh masyarakat di Kab. Mojokerto.
Hal itu dikemukakan Bupati MKP pada  Forum Silaturrahim  dengan LSM se Kab. Mojokerto yang dihadiri oleh Assisten, SKPD dan LSM SE Kab. Mojokerto dan sekitar 108 LSM. Menurut Bupati MKP, kita semua menyadari bahwa, untuk menuju pada titik keberhasilan tentunya banyak sekali yang dibutuhkan. Berwal dari koordinasi, silaturrahim dan komunikasi seperti iniakan mampu melahirkan sebuah bentuk atau sebuah karya dalam program-program pembangunan yang sudah ada.
Pembangunan di Kab. Mojokerto, tentunya masih sangat banyak yang harus diperbaiki , maka agar itu terwujud perlu diadakan sebuah komunikasi. Dengan komunikasi apa yang menjadi ubeg-uneg, permintaan akan dapat dilketahui yang selanjutnya akan bersama-sama bagaimana membuat Kabupaten Mojokerto semakin dikagumi oleh daerah lain. Ditahun ke empat selama menjabat sebagai Bupati, yang menjadi gagasan utamanya adalah akan mewujudkan satu langkah baik yang ada urusan atau tidak, Bupati MKP berusaha untuk mimbina semaksimal mungkin
Keinginan Bupati MKP bertemu dengan LSM adalah untuk menggali dan mengetahui keinginan masyarakat. Sehingga yang diharapkan dapat menghasilkan program-program yang nyata, riil sehingga Lsm bersama pemerintah diharapkan mampu bersamna-sama memajukan Kab. Mojokerto. Beliau juga menambahkan salah satu langkah untuk menuju keberhasilan adalah, keseriusan, keniatan, kebersamaan dan keuletan. Konsep rasional tentunya harus berada dalam benak dan pemikiran. Jauhkan gesekan-gesekan, sudah waktunya untuk bersama membangun. Yang sesuai dengan aturan sehingga tidak menimbulkan permasalahan. Upaya komunikasi seperti ini dalam kerangka merencanakan dan mewujudkan system kerja tujuannya adalah merealisasikan dan mendukung pembangunan. Selanjutnya beberapa LSM mengajukan permohonan terkait dengan program masing-,masing yang dibidanginya anatara lain, LSM Relawan Peduli Bencana yang minta bantuan beberapa alat pelampung dan kendaraan. Selanjutnya LSM Peduli Rakyat Tani Indonesia memohon fasilitas pertanian diantaranya, pelatihan membuat pupuk dari limbah hutan dan perlengkapan yang lain. Menjawab permintaan tersebut Bupati MKP menjawab, apapun bentuknya pada dasarnya Pemkab Mojokerto selalu memperhatikan dan mengutamakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. (wes)

Nikmatnya Lontong Pecel, Bubur Seruntul, hingga Gule Menthok


Tak hanya terkenal dengan peninggalan sejarah berupa kerajaan Majapahit saja, Kabupaten Mojokerto juga memiliki ragam kuliner Nusantara yang patut dijelajahi. Cita rasa yang khas, dengan tampilan yang masih kental nuansa tradisionalnya, membuat Kabupaten Mojokerto wajib jadi salah satu tujuan wisata Anda. Tertarik?
Tak bisa dimungkiri Kabupaten peninggalan dari kerajaan adi daya pulau Nusantara ini, ternyata juga menyimpan sejuta pesona kelezatan kuliner khas yang dapat membangkitkan gairah makan Anda. Contohnya adalah Sambel Wader khas Kolam Segaran peninggalan Majapahit yang memesona lidah hingga Kikil Petis yang aduhai gurih nikmat! Apalagi sajian khasnya? Yuks kita telusuri.
Sebelum Anda menikmati wisata sejarah kerajaan yang pernah jaya di abad ke-14 ini, alangkah baiknya jika mengawali pagi hari Anda dengan menikmati sarapan pagi bersama sepiring Lontong Pecel khas Mojokerto. Bagi sebagian besar warga Jawa Timur, Pecel merupakan hidangan wajib yang tidak boleh terlewatkan. Untuk menikmati santapan pagi ini, Anda bisa bertandang ke Kedai Pak Yono yang berlokasi di Jl. Residen Pamuji 99. Kedai ini hanya berjarak sekitar 1 km dari pusat wisata sejarah Trowulan.
Yang menjadi keistimewaan dari Lontong Pecel ala Kedai Pak Yono ini adalah bumbu kacangnya yang dibuat tidak terlalu kental dan memiliki cita rasa segar asam. Terasa berbeda dengan hidangan sejenis yang memiliki rasa pedas gurih. Karena bumbu kacang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang cukup sederhana, yakni kacang tanah yang sudah dihaluskan kemudian dicampur bersama ulekan cabai merah keriting, terasi udang, bawang putih yang telah digoreng, irisan daun jeruk purut, serta gula merah kelapa. Bumbu kacang ini kemudian dilarutkan dengan air asem jawa.
Puas bersenang-senang mengelilingi Kabupaten Mojokerto, rasa lapar pun menyerang. Bagi Anda penggemar masakan berbahan ikan segar, Rumah Makan Serba Ikan yang terletak di Jl. R.A Basuni 55 Sooko Mojokerto ini layak untuk disinggahi. Bila Anda datang dari arah Jombang, Rumah Makan Serba Ikan berada di sisi kiri jalan. Karena lokasinya yang strategis karena berada di pinggir jalan utama menuju kota Mojokerto, maka tidak terlalu sulit untuk menemukan rumah makan ini. Menjelang jam makan siang tiba, rumah makan ini selalu tampak berjubel oleh pengunjung. Mulai dari pelanggan yang bermobil sampai yang berjalan kaki. Ada beragam menu yang ditawarkan di rumah makan ini, namun yang cukup favorit bagi kebanyakan pelanggan adalah Penyet Dagu Ikan
Rumah Makan Serba Ikan memang selalu menyajikan menu ikan yang masih segar, sehingga kadar air, vitamin, dan kandungan mineralnya masih cukup terasa di lidah. Sesuai dengan namanya Penyet Dagu Ikan, bagian yang digunakan hanya bagian dagu yang diambil dagu ikan kakap.
Suasana malam di kabupaten Mojokerto memang tak seramai di pusat Kota Mojokerto. Meski demikian aktivitas malam di jalanan kabupaten, tetap terasa hidup berkat adanya sejumlah pedagang yang berada di sepanjang bantaran Sungai Brantas. Sambil menghabiskan malam panjang di Mojokerto, ada baiknya jika Anda juga menikmati kuliner malam khas Mojokerto, salah satunya ialah Gule Menthok di Kedai Gule Menthok Cak Ali. Kedai ini berada di pusat kuliner benteng bantaran Sungai Brantas.
Gule Menthok ini dibuat dari daging mentok atau bebek yang masih muda, sehingga tekstur dagingnya terasa empuk. Di samping itu kuah kaldu dari Gule Menthok yang sudah dicampur dengan beberapa bahan rempah ini juga terasa gurih di lidah, segar dan nggak bikin neg. Karena santan yang dimasukkan tidak terlalu kental. Di setiap gigitan daging bebeknya juga menawarkan kesan pedas-manis di lidah. Tergoda dengan sajian kuliner ala Mojokerto?[Usbat]

Candi Sumur Gantung Gedeg


Terletak di Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, fisik candi berupa tumpukan batu bata setinggi 3 meter. Pada bagian atas terdapat libang sumur persegi dengan panjang sisi 120 cm. Sekitar tahun 1940-an lubang tersebut masih mengeluarkan air, tetapi sekarang sudah kering. Konon, menurut cerita rakyat, tersebutlah Adipati Bulun Kecantikan putri ini sangat tersohor, sehingga menarik minat seorang petinggi kerajaan Mojopahit untuk memperistri.
Sang putri mengajukan syarat, sang petinggi harus mampu membuat sumur yang airnya lebih tinggi dari sumber air dan permukaan sungai. Demi memperoleh cinta sang putri, maka dibuatlah sebuah sumur disekeliling pohon besar yang dinamakan sumur gantung. Terlepas dari benar tidaknya cerita rakyat ini, jika sumur ini pernah mengeluarkan air, berarti pada masa Majapahit telah mengenal teknologi sumur artesis atau minimal sumur resapan. Ini membuktikan bahwa disamping sistem kanal dan waduk, Majapahit telah menguasai teknik hidrologi bangunan air.
Candi Sumur Gantung secara administratif berada di Desa Berat Wetan,Kec Gedeg,Kab.Mojokerto, Jawa Timur.Candi ini disusun dari bata merah yang keadaannya sekarang sangat mengenaskan karena tinggal runtuhannya saja.
Menurut legenda dari zaman maja pahit ketika sedang masa jayanya, ada seorang petinggi yang ingin memperistri salah satu putri dari Adipati Bulu yang mempunyai paras sangat cantik pada saat itu. 
Kecantikan putri Adipati Bulu tersehor kemana-mana termasuk dikalangan istana pada saat itu. Salah satu petinggi majapahit waktu itu memberanikan diri untuk meminang putri cantik ini. Dalam pinangan tersebut sang putri mengajukan syarat yaitu sang petinggi harus mampu membuat sumur yang airnya lebih tinggi dari permukaan air dan permukaan sungai.
Demi mendapat cinta Sang Putri, maka sang pejabat ini memerintahkan untuk dibuat sebuah sumur yang dikelilingi pohon besar kemudian sumur tersebut dinamakan Sumur Gantung. Terlepas dari kebenaranya cerita rakyat ini, dulu sumur ini pernah mengeluarkan air, berarti pada masa majapahit mengenal tehnologi sumur artesis atau sumur resapan. Ini membuktikan bahwa disamping sistim kanal dan waduk, Majapahit telah menguasai tehnik hidrologi bangunan air.
ada bagian atas terdapat lubang sumur persegi dengan panjang sisi 120 cm. sekitar tahun 1940-an lubang tersebut masih mengeluarkan air, tetapi sekarang sudah kering karena tertimbun batu-bata dan tanah dari sekitarnya.
Melihat sisa-sisa reruntuhan candi sumur gantung ini mengingatkan kita betapa pentingnya untuk melestarikan cagar budaya. Lihat saja kondisi candi prambanan yang sekarang! banyak kerusakan tapi tak kunjung direnovasi.

(BACA SUMBER ASLINYA DISINI)

Kamis, 29 Januari 2015

Jadi Perumahan, Lahan Pertanian di Kota Mojokerto Menyusut


Mojokerto  - Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan, berimbas pada sempitnya lahan pertanian Kota Mojokerto. Data di Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Mojokerto menyebutkan, tahun 2013 luas lahan pertanian di Kota Mojokerto tersisa 614 hektar. Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Mojokerto, Muraji mengatakan, sesuai laporan penggunaan lahan yang dilaporkan ke Badan Pusat Statistik dan Kementrian Pertanian tahun 2013 lalu, luas lahan pertanian di Kota Mojokerto tersisa 614 hektar. “Tiap tahun selalu ada penyusutan lahan sekitar 10 persen,” ungkapnya, Kamis (08/01/2015).
Masih kata Muraji, dari 614 hektar lahan tani tersebut, 351 hektar diantaranya merupakan lahan irigasi dan 12 hektar lahan sisanya merupakan lahan tadah hujan.
Dari total luas lahan itu, seluruhnya ditanami padi dengan intensitas menanam satu hingga tiga kali pertahunnya. Penyusutan terbesar, banyak terjadi di wilayah Kecamatan Prajurit Kulon.
“Di Kecamatan Prajurit Kulon, lahan pertanian hanya tersisa 251 hektar. Penyusutan lahan pertanian di wilayah ini karena adanya kebijakan pembangunan Kota Mojokerto di Kecamatan Prajurit Kulon menjadi kawasan perkantoran dan pendidikan sejak tahun 2009 lalu,” katanya.
Muraji menambahkan, meskipun luas lahan yang masih tersisa hanya 614 hektar namun masih terbilang normal. Pasalnya, dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Pemkota Mojokerto, lahan abadi yang harus disediakan hanya sekitar 104 hektar saja. Pihaknya berkomitmen untuk mengamankan lahan abadi.
“Terutama penyelamatan lahan abadi yang bukan menjadi aset Pemkot Mojokerto karena masih banyak kawasan lahan abadi yang menjadi milik perorangan. Kita berkomitmen tetap mengamnkan lahan tersebut yakni dengan cara mempertahankan lahan agar tidak beralih fungsi,” tegasnya

Pemkot Mojokerto Adukan PN ke Badan Pengawas MA

Mojokerto  - Pemkot Mojokerto mengadukan Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto ke Badan Pengawas Mahkamah Agung (MA). Pengaduan tersebut berdasarkan kejanggalan tiga putusan perdata tiga sengketa aset negara yang diduga sarat dimainkan oknum mafia peradilan PN Mojokerto.
Sebelumnya pemkot sudah mengadukan ke Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial (KY). Materi pengaduan tersebut menjelaskan adanya temuan kejanggalan satu putusan perkara perdata ada tiga putusan berbeda. Putusan perkara perdata sengketa aset tanah itu antara Tjandra Sridjaja Pradjonggo sebagai penggugat dan pemkot tergugat satu.
Kabag Hukum Sekretariat Pemkot Mojokerto, Puji Harjono mengatakan, materi pengaduan seputar isi putusan perdata pengadilan ada tiga putusan berbeda. “Pengaduan lampiran tiga putusan PN bernomor sama 18/Pdt.G/2013 PN. MJk, diputus 12 Desember 2013 kepada badan pengawas MA disampaikan pemkot Desember 2014 lalu. Bersamaan dengan laporan kepada Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA),” ungkapnya, Kamis (15/01/2015).
Selain mengajukan Kasasi di tingkat MA, pemkot juga melampirkan laporan tiga putusan sarat kejanggalan tersebut. Putusan perkara ini diputus tiga orang mejelis hakim, dibantu panitera pengganti (PP) yakni Sutarto (ketua), dibantu dua anggota Purnama dan Vonny Trisaningsih serta Karimul Yatim sebagai PP.
Puji mengaku, hingga kemarin pemkot belum menerima hasil pengaduan. Baik dari badan pengawas MA, MA maupun KY. Pemkot berharap, lembaga pengawas peradilan itu segera menindaklanjuti dengan mengusut produk hukum pengadilan sarat kejanggalan. Ditengah proses Kasasi, pemkot tetap menempuh jalur hukum.
“Kita masih menunggu kasasi di tingkat MA, jika nanti MA tetap memenangkan Tjandra, pemkot giliran menempuh Peninjauan Kembali (PK). Semoga saja ditingkat kasasi ini kita menang. Tidak, kami tidak melaporkan ke Kejari. Kami rasa sudah cukup ke badan pengawas MA, KY dan MA. Tinggal bagaimana mereka akan menindaklnjuti pengaduan kami,” katanya.
Sementara, untuk memperkuat masalah perkara perdata aset-aset daerah, belakangan pemkot juga menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) Mojokerto. Memorandum of understanding (MoU) ini dalam bentuk pemberian SKK (surat kuasa khusus) untuk perkara keperdataan atau persidangan perdata. Penguasaan yang diberikan juga menyangkut perkara perdata antara Tjandra dengan pemkot.
Kejanggalan mencolok terlihat pada halaman 82, isinya menerangkan keputusan sidang perkara. Pada poin tiga dan lima, masing-masing tiga amar salinan putusan redaksinya berbeda. Salinan putusan pertama (cover merah) item tiga, menyatakan, penggugat selaku pemilik sah atas bangunan berdiri di atas tanah.
Sedangkan item lima tertulis menghukum tergugat 1-7 atau siapapun yang memperoleh hak dari padanya untuk menyerahkan bangunan diatas tanah.  Sedangkan, salinan putusan kedua (cover kuning) poin tiga, menyatakan penggugat selaku pemilik sah atas bangunan (berdiri di atas, dicoret) diganti dan tanah.
Poin lima menghukum tergugat 1-7 atau siapapun yang memperoleh hak dari untuk menyerahkan bangunan (di atas, dicoret) diganti dan tanah. Serta salinan putusan ketiga (cover hijau) poin tiga tertulis, menyatakan penggugat selaku pemilik sah atas bangunan berdiri di atas tanah, dan poin lima, menghukum tergugat 1-7 atau siapapun yang memperoleh hak dari untuk menyerahkan bangunan dan tanah terletak di tiga lokasi tersebut (BACA SUMBER ARTIKEL ASLINYA DISINI)

Penetapan Jadwal Pilkades Serentak Masih Menunggu Turunya Peraturan Menteri


MAJA mojokerto | Meskipun 3 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sudah di serahkan ke DPRD untuk dibahas, namun Penetapan Pilkades serentak masih menunggu Peraturan Menteri.
Nugroho Budi Sulistiyo - Kepala Bagian Hukum Pemkab Mojokerto kepada Budi Prasetyo – Reporter Maja FM, Selasa (27/01/2015) mengatakan, Pejadwalan pemilihan Kepala Desa serentak, tetap menunggu Peraturan Menteri Desa.
”Supaya jadwal Pilkades serentak di 33 Desa di Kabupaten Mojokerto tidak menyalahi aturan”, kata Nugroho.
Menurutnya, 3 Raperda yang sudah disampaikan ke Dewan secara garis besar mengacu pada rancangan peraturan sebelumnya. Sehingga nanti kalau peraturannya keluar, maka tinggal menyesuaikan saja.
”Rencananya kalau Peraturan Menteri (Permen) tentang Desa keluar bulan februari, maka Pilkades bisa saja dilaksankan bulan Maret atau April. Sebab ada 33 Desa yang jabatan Kadesnya kosong. Pemkab Mojokerto sudah mengalokasikan anggaran sekitar 1,5 Milyar untuk biaya Pilkades”, pungkasnya. (and)

Ratusan Ribu Warga Mojokerto Belum Memiliki E-KTP


MAJA mojokerto | Ratusan ribu lebih warga di Kabupaten Mojokerto belum memiliki KTP Elektronik, ada 122.398 warga belum memiliki KTP elektronik karena belum entri data atau belum foto pada data base di Dispendukcil. Bambang Eko Wahyudi Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, kepada Budi Prasetyo reporter radio Maja, Kamis (29/01/2015) mengatakan, mengatakan, dari 879 ribu lebih warga yang wajib KTP elektronik ada 122 ribu warga yang belum melakukan pendataan, baik di Kecamatan maupun di Kantor Dispendukcapil.
Kata Bambang, faktornya kebanyakan warga Mojokerto kerja di luar daerah atau luar pulau, sehingga belum sempat datang ke Kecamatan atau Kantor Dispendukcapil untuk pendataan. Selain itu warga yang wajib KTP elektronik terus bertambah karena yang sebelumnya masih usia anak - anak masuk usia wajib KTP. Sementara itu, Untuk meminimalisir jumlah warga yang belum KTP elektronik layanan keliling dioptimalkan di Desa - Desa sehingga masyarakat lebih mudah melakukan pendataan.(feb)
(BACA SUMBER ARTIKEL ASLINYA DISINI)

Bupati MKP REMBUG DESO DI DESA WATES UMPAK KECAMATAN TROWULAN


 Sebagai wujud perhatian  terhadap kemajuan pembangunan di pedesaan, Bupati Mojokerto , Mustofa Kamal Pasa melakukan kegiatan Rembug Deso ,  di Desa Wates Umpak Kecamatan Trowulan, Rabu 28 Januari 2015. Dilaksanakan kegiatan ini adalah agar bupati lebih dekat dengan masyarakat , sehingga bupati dapat mngetahui secara langsung yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Sebelum menuju ke Balai Desa Wates umpakr, bupati beserta rombongan kepala SKPD  dengan berjalan kaki menuju ke beberapa dusun untuk meninjau dan melihat secara langsung sejauhmana perkembangan pembangunan serta apa saja yang dibutuhkan warga. Dusun yang ditinjau adalah Dusun Prayan,  Blendren dan   Wates Umpak.
Dusun pertama yang dikunjungi adalah dusun Prayan, disepanjang jalan dusun ini bupati melihat jalannya banyak yang rusak,  serta belum adanya lampu penerangan jalan. Melihat kondisi tersebut bupati  meminta kepada PU Cipta Karya  untuk membuat perencanaan pembangunan jalan cor, serta pemasangan lampu penerangan jalan akan dimulai sekitar bulan Mei 2015.
Dari Dusun Prayan, bupati meneruskan perjalanan menuju ke Dusun Blendren dengan berjalan kaki. Disepanjang jalan bupati menyapa warga dengan akrap. Dalam perjalanan tersebut bupati melihat ada seorang pemuda yang mengalami sakit lumpuh, sebagai wujud empatinya, bupati langsung menghampiri dan memberikan bantuan dan memberikan semangat kepada keluarganya  untuk bersabar menghadapi cobaan .
Dusun terakhir yang dikunjungi adalah Dusun Wates Umpak. Dalam kunjungannya bupati menyampaikan akan menjadikan seluruh desa seperti kota, tidak ada lagi jalan yang rusak dan semua menjadi terang.
 Selesai meninjau ke dusun-dusun bupati menuju Balai Desa Wates Umpak untuk bertemu dengan seluruh masyarakat . Kedatangan bupati disambut antusias warga dengan yel-yel  yang mendukung kembali kepemimpinan Bupati Mustofa  Kamal Pasa.  Kepala Desa Wates Umpak , Muhammad Yusuf  dalam sambutannya menyampaikan, “ Warga menyampaikan salam hormat kepada bupati semoga selalu diberikan kesehatan dan lebih bijaksana dalam memimpin Kabupaten Mojokerto menjadi lebih baik dan lebih maju,” ungkap Kades
Dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, Subandi menyampaikan kepada warga Desa Wates Umpak, “ Saya mengajak kepaka seluruh warga untuk mendukung Kepemimpinan Bupati Mustofa Kamal Pasa dalam lima tahun kedepan, karena lebih dekat dengan rakyat dan program pembangunan yang sudah dilaksanakan banyak sekali,”. Ungkap suban
Bupati dalam kunjungannya  menyampaikan ,” Tahun anggaran 2015 ini ada peningkatan anggaran untuk ADD , yang sebelumnya 60 juta menjadi 413 juta , dan bantuan dana desa 267 juta, dan bantuan anggaran dari pusat sebesar 700 juta,  , total anggaran yang diterima setiap desa untuk setiap desa 1 Milyard  lebih,”. Ungkap bupati
 Dana  ADD  tersebut 60 % diperuntukkan kesejahteran Kepala desa beserta perangkatnya, sedangkan 40 % untuk pembangunan desa.
Selain itu bupati juga menyampaikan bahwa PPST akan dilebarkan antara 3 -5 hektar untuk dibangun rest area  dengan  dilengkapi tempat puja sera,  tempat belanja,. semua pengrajin patung dan sepatu akan dikumpulkan disini supaya dapat dilihat orang banyak, tidak seperti sekarang ini para pengrajin patung hanya dirumah-rumah. Dengan dibuatkan tenmpat khudus tersebut akan mudah pemasarannya,” tambahnya.r,”.
Acara diakhiri dengan ramah tamah  , antara bupati , pejabat pemerintah dan masyarakat berbaur dengan makan tumpeng bersama.(Bagian PDE + Bagian Humas Protokol)

Rabu, 28 Januari 2015

Semua Desa di Kabupaten Akan Menjadi Kota


BEJO – Kegiatan blusukan ke desa-desa yang dilakukan Bupati Mojokerto, Mustafa Kamal Pasah, Rabu (28/1) dilakukan di Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan. Selain
melakukan tatap muka langsung dengan warga di beberapa dusun di desa setempat, kegiatan yang dikemas dengan nama rembug desa itu menjadi ajang curhat masyarakat,
Sebelum menuju ke Balai Desa Watesumpak, bupati beserta rombongan sempat berjalan kaki menuju ke beberapa dusun untuk meninjau secara langsung perkembangan pembangunan serta apa saja yang dibutuhkan warga. Dusun yang ditinjau adalah Dusun Prayan,  Blendren dan   Wates Umpak.
Dusun pertama yang dikunjungi adalah dusun Prayan, disepanjang jalan dusun ini Bupati Mustafa melihat jalannya banyak yang rusak,  serta belum adanya lampu penerangan jalan. Melihat kondisi tersebut bupati  meminta kepada PU Cipta Karya  untuk membuat perencanaan pembangunan jalan cor, serta pemasangan lampu penerangan jalan akan dimulai sekitar bulan Mei 2015.
Dari Dusun Prayan, bupati meneruskan perjalanan menuju ke Dusun Blendren dengan berjalan kaki. Disepanjang jalan bupati menyapa warga dengan akrap. Dalam perjalanan tersebut bupati melihat ada seorang pemuda yang mengalami sakit lumpuh, sebagai wujud empatinya, bupati langsung menghampiri dan memberikan bantuan dan memberikan semangat kepada keluarganya  untuk bersabar menghadapi cobaan .
Dusun terakhir yang dikunjungi adalah Dusun Wates Umpak. Dalam kunjungannya bupati menyampaikan akan menjadikan seluruh desa seperti kota, tidak ada lagi jalan yang rusak dan semua menjadi terang.
Bupati Mustafa pada kesempatan itu mengatakan, bahwapada anggaran 2015ada peningkatan anggaran untuk ADD , yang sebelumnya Rp.60 juta menjadi Rp,413 juta , dan bantuan dana desa Rp.267 juta, dan bantuan anggaran dari pusat sebesar Rp.700 juta, Dan total anggaran yang diterima setiap desa sebesar Rp. 1 Milyard  lebih. (wes)

Normalisasi Sungai Gayaman, Realisasi Usulan Rembug Desa Hampir Selesai



MAJA mojokerto | Permintaan Warga Desa Gayaman saat rembug Desa, pada Senin (12/01) lalu yang minta Normalisasi atau pengerukan sungai yang dangkal, sudah direlasisasi Bupati Mustofa Kamal Pasa. Pengerukan sungai Desa Gayaman sepnajng hampir 2 kilometer yang selama ini rawan meluap, sekarang ini hampir selesai. Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, saat rembug desa yang di gelar di balai Desa Gayaman, kecamatan Mojoanyar, (12/01) lalu mengatakan, Rembug Desa ini untuk serap aspirasi, langsung dari masyarakat. Sekaligus melihat kondisi Dusun di desa yang dikunjungi.
“Selain serap aspirasi, ini untuk melihat langsung ke Dusun Dusun, untuk mengatahui pembangunan apa yang perlu segera dilaksankan”, Kata Mustofa Kamal Pasa.
Mustofa menjelaskan, program pemerintah kabupaten Mojokerto yang dilaksankan, diantaranya perbaikan jalan dan penerangan lampu jalan diutamakan. Masyarakat atau perangkat Desa segera melaporkan ke SKPD terkait, kalau ada yang tidak layak.
”Dalam bulan januari sampai desember 2015, targetnya sudah tidak ada lagi jalan yang rusak dan setiap 50 meter harus ada lampu penerangan jalan”, tambahnya.
Sementara di Balai desa Gayaman, kecamatan Mojoanyar, dihadapan Bupati MKP, warga minta supaya sungai Desa gayaman yang dangkal, dilakukan pengerukan atau normalisasi. Sebab setiap musim penghujan, sungai ini selalu meluap. Mendengar permintaan itu, Bupati MKP langsung memerintahkan Kepala SKPD yang terkait segera melaksankan normalisasi. DiantaranyaKepala Dinas Pengairan, Kepala BPBD dan Kepala SKPD yang terkait.
Tanto Suhariyadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan, setelah acara Rembug Desa, normalisasi langsung dilasankan bersama Dinas PU Pengairan. Sekarang ini normalisasi sungai yang panjangnya hampir 2 kilometer ini, selesai 80 persen.
“Yang sebelah selatan sepanjang 700 meter sudah selesai, sebelah utara, sepanjang 900 meter, sudah rampung 60 persen lebih dan hanya tinggal 300 meter saja.”, kata Tanto.(bud)

Warga Trowulan Keluhkan Pemadaman Listrik Hingga 5 Jam

MAJA mojokerto | Sejumlah Warga di kawasan Trowulan dan sekitarnya, seperti Jatipasar, Modongan dan Brangkal, sejak pukul 11 siang (Selasa, 27/01/2015) mengeluhkan adanya pemadaman listrik di wilayahnya. Tak hanya lewat jalur On air, keluhan juga disampaikan melalui SMS dan via Facebook E100,7 Maja FM. Mereka bertanya-tanya sampai kapan listrik padam, karena sebelumnya tak ada pemberitahuan.
Menanggapi hal ini, pihak PLN telah menyampaikan permohonan maaf pada pelanggan. Permohonan maaf disampaikan oleh Tri Soedmadijanto, humas PLN Rayon Mojokerto, saat On air dengan Maja FM. Ia juga menjelaskan kalau pemadaman disebabkan adanya ganggua di Gardu Induk (GI) ekstra tinggi Banaran Kediri.
“Listrik dari GI Banaran Kediri, dialirkan ke GI Mojoagung, lalu dipecah lagi lewat saluran penyulang Mojolegi. Karena GI Banaran rusak, maka terjadi pengurangan beban pada aliran listrik di desa – desa sekitar Mojolegi. Seperti kawasan Brangkal, Modongan dan Trowulan. Akibatnya, aliran listrik jadi tidak normal atau padam,” jelasnya.
Kata Tri, belum diketahui sampai kapan proses perbaikan di GI Banaran selesai. Kalaupun nanti pihak GI meminta beban yang lebih tinggi, bisa jadi pemadaman makin meluas.
Namun sekitar jam 4 sore, sebagian listrik sudah normal. Menganggapi hal ini, Tri mengatakan, kalau wilayah yang sudah menyala, itu karena pasokan listrik diikutkan ke saluran lain.(fan)

Selasa, 27 Januari 2015

2015, Intiland Targetkan Marketing Sales Rp 3 Triliun

Didik Riyanto (kiri) selaku pimpinan proyek Aeropolis mendampingi Suhendro Prabowo selaku COO Intiland (tengah) dan Archied Noto Pradono selaku direktur pengelolaan modal dan Investasi Intiland, dalam acara Groundbreaking Aeropolis Residence 3, Tangerang (9/9) (sumber: Investor Daily/Imam Mudzakir)
 Jakarta – PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan pendapatan penjualan (marketing sales) pada tahun ini sebesar Rp 3 triliun, meningkat 18 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun. Perseroan bakal meluncurkan beberapa proyek baru pada tahun ini untuk mendongkrak raihan marketing sales.“Kami optimistik industri properti akan recovery dan kami akan meluncurkan beberapa proyek baru untuk meningkatkan kinerja tahun 2015,” ungkap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/1).
Keyakinan tersebut mempertimbangkan masih tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti, baik untuk keperluan hunian, bisnis, maupun investasi.Pada 2014, Intiland berhasil mencatatkan marketing sales pada 2014 sebesar Rp 2,5 triliun. Segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu berkontribusi paling besar, yaitu sebesar Rp 1,2 triliun atau 47 persen.
Archied mengungkapkan bahwa pada 2014 tantangan yang dihadapi industri properti cukup berat. “Selain kondisi perekonomian kurang mendukung dan pasar properti yang cenderung melemah, juga disebabkan dilaksanakan pemilihan umum pada tahun lalu,” ungkapnya
Dia melanjutkan, kendati demikian perseroan berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk mempertahankan kinerja usaha. Salah satu fokus utama yang dilakukan adalah mengembangkan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang disertai dengan penerapan konsep pemasaran yang tepat.
“Pengembangan segmen superblok dan kawasan terpadu mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan usaha Intiland. Kami menyiapkan sejumlah proyek baru di segmen ini untuk diluncurkan tahun ini,” papar Archied.
Dari total pendapatan penjualan tahun 2014, segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun atau 47 persen. Berikutnya berasal dari segmen pengembangan residensial, baik dari produk apartemen maupun perumahan, senilai Rp 909 miliar atau 36 persen.
“Segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi sebesar Rp 257 miliar atau 10 persen, sementara segmen properti investasi berkontribusi Rp 178 miliar atau 7 persen,” jelas Archied.
Archied melanjutkan, proyek pengembangan kawasan perkantoran terpadu South Quarter di TB Simatupang, Jakarta Selatan tercatat menjadi kontributor terbesar dengan nilai marketing sales Rp 609 miliar atau 24 persen. Berikutnya berasal dari Aeropolis, pengembangan proyek kawasan terpadu di dekat bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memberikan kontribusi sebesar Rp 369 miliar atau 14,5 persen.
Selain kedua proyek tersebut, beberapa proyek lainnya juga berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi perseroan. Salah satunya adalah Regatta, apartemen ikonik di Pantai Mutiara, Jakarta Utara yang memberikan kontribusi Rp 294 miliar atau 12 persen. Kawasan Industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto memberikan kontribusi sebesar Rp 257 miliar atau 10 persen. Pengembangan kawasan perumahan di Jakarta Selatan, Serenia Hills tercatat memberikan kontribusi Rp 216 miliar atau 9 persen.
Sementara itu, apabila ditinjau berdasarkan tipe pengembangan maka pendapatan dari pengembangan (development income) masih menjadi kontributor utama dengan pencapaian marketing sales Rp 2,36 triliun atau 93 persen. Sisanya sebesar tujuh persen atau Rp 178 miliar diperoleh perseroan dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).
Penulis: FIK/FMB Sumber:Investor Daily

KAI Operasikan KA Jenggala Rute Mojokerto-Sidoarjo

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) didampingi Bupati Sidoarjo Saifullah (kanan) meresmikan kereta perintis KA Jenggala di Stasiun Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (24/11). (sumber: Antara/Suryanto)
 Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan KA Jenggala rute Mojokerto-Sidoarjo pulang pergi (PP) untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi massal yang aman, nyaman, dan bebas macet.
Manajer Humas Daop 8 Surabaya Sumarsono mengatakan, pengoperasian KA Jenggala tersebut diselenggarakan sesuai dengan Kontrak Penyelenggaraan Perkeretaapian Angkutan Perintis KA Lintas Pelayanan Mojokerto-Tarik-Tulangan-Sidoarjo No. 215/LLA.KA/XI/2014 dan No. HK.221/XI/1/KA-2014 pada 5 November 2014 antara Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan PT KAI (Persero).Peluncuran operasional KA baru berjenis Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) buatan PT Inka itu diselenggarakan di Stasiun Sidoarjo dan dihadiri oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
"Masyarakat sebenarnya sudah dapat menikmati layanan KA perintis ini sejak soft launching-nya, Rabu (12/11) lalu di Stasiun Mojokerto," kata Sumarsono dalam rilis yang diterima Antara, Senin (24/11).
Tiket kereta tersebut dibanderol Rp 4.000 dengan mekanisme sebagian besar biaya ditanggung oleh pemerintah melalui dana keperintisan."Tiket KA Jenggala menggunakan tiket thermal, pelayanan pencetakan tiket KA Jenggala dapat lebih cepat," ujarnya.
Setelah lama tak dioperasikan, masyarakat di sepanjang rute Mojokerto-Sidoarjo dapat menikmati perjalanan sepanjang 32 kilometer yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 51 menit.
Ada dua set KRDI untuk operasional lintas Mojokerto-Sidoarjo yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.Satu rangkaian KRDI terdiri dari empat kereta dengan kapasitas total satu rangkaian sekitar 266 tempat duduk.
Namun, sesuai ketentuan, KA lokal diperbolehkan mengangkut penumpang hingga kapasitas maksimum 150 persen."Penumpang dapat menikmati perjalanan dengan nyaman karena selain desain tempat duduk yang empuk dan fasilitas pegangan bagi penumpang berdiri, KA Jenggala juga dilengkapi dengan fasilitas AC," katanya.KA Jenggala ini akan berhenti di beberapa stasiun, yakni Stasiun Mojokerto, Tarik, Tulangan, dan Sidoarjo. Dalam sehari, total jadwal keberangkatan sebanyak enam kali pulang pergi.

Penulis: /FIR

Sumber:Antara

Pelestarian Situs Majapahit Angkat Kesejahteraan Masyarakat


Jakarta - Pelestarian situs prasejarah yang menjadi cagar budaya secara umum memiliki efek positif bagi masyarakat. Selain menjaga dan melestarikan benda-benda pusaka (heritage) dalam kepunahan akibat ketidaktahuan dan ketidakpedulian, pelestarian cagar budaya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Masyarakat Trowulan bersama Mandala Majapahit yang didirikan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) menggelar "Festival Trowulan Majapahit 2014" (FTM-2014) untuk pertama kalinya pada 6-23 November 2014. Lokasinya, di situs prasejarah Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Ketua YAD, Hashim Djojohadikusumo, dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan, pihaknya berkomitmen dalam pelestarian cagar budaya yang menyimpan banyak situs dan prasasti bersejarah di Indonesia salah satunya situs kerajaan Majapahit yang berada di Trowulan.
"Kami mendukung penuh Festival Trowulan Majapahit 2014 sebagai wujud menjaga dan melestarikan warisan budaya di wilayah Indonesia yang tersisa hingga saat ini," kata Hashim, Jumat (21/11).
Kedepannya, dirinya berharap, perekonomian masyarakat Trowulan dapat meningkat dengan adanya Mandala Majapahit dalam program pelestarian pusaka budaya.
Mandala Majapahit merupakan tempat masyarakat dalam menghimpun berbagai data, informasi dan temuan terkait tinggalan Majapahit, dan sekarang telah berkembang menjadi forum beragam aktivitas sosial, budaya dan ekonomi warga Trowulan.
"Pelestarian tidak hanya menjaga situs-situs peninggalan prasejarah untuk tidak rusak dan punah akibat ketidaktahuan dan ketidak perdulian, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar," ujarnya.
Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI), Prof Mudardjito, menegaskan, pada dasarnya Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya mengamanatkan bahwa masyarakat setempat harus dilibatkan dalam upaya pelestarian Pusaka Budaya. Masyarakat sekitar merupakan garda terdepan dalam menjaga situs warisan dunia tersebut.
"Masyarakat sekitar harus paling utama untuk dilibatkan dalam merawat dan menjaga situs-situs sejarah, karena kalau ada apa-apa mereka adalah garda terdepan yang akan melindungi situs tersebut. Jadi alam manusia dan budayanya harus dikelola agar saling bermanfaat satu sama lainnya," kata Mudardjito.
FTM-2014 yang merupakan bagian dari peringatan hari jadi Kerajaan Majapahit ke-721 ini bertujuan untuk melestarikan peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih tersisa hingga saat ini.Dalam puncak acara FTM-2014 yang jatuh pada hari ini, diawali dengan kegiatan karya kreatif masyarakat yang dibuka oleh Ketua YAD, Hashim Djojohadikusumo bersama Wakil Bupati Mojokerto, Hj. Choirun Nisa.
Festival ini didukung oleh berbagai pihak antara lain Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD),Tim Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Save Trowulan, Sanggar Tari Bhagaskara, Sanggar Gulo Klopo, Bumi Purnati Indonesia, Padepokan Lemah Putih, World Monuments Fund dan komunitas mitra lainnya yang tergabung dalam Sahabat Trowulan.
FTM 2014 ini diisi berbagai kegiatan seperti pameran, bazaar karya kreatif warga Trowulan, pertunjukan seni budaya, presentasi ritual melarung Damar Maja, dan lain sebagainya.
Penulis: Y-7/AF
Sumber:Suara Pembaruan

Masyarakat Jatim Belum Tahu Ada Pilkada di 16 Daerah

Simulasi Pemilu. Foto ilustrasi (VIVAnews/Muhamad Solihin)
 VIVA.co.id – Pemilihan kepala daerah di Jawa Timur akan digelar serentak pada  2015. Namun, mayoritas masyarakat Jawa Timur ternyata belum mengetahui rencana Pilkada di 16 daerah di Jawa Timur.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo, mengatakan survei yang dilakukan Pusat Kajian Komunikasi Unair menyebut jika 91,5 persen masyarakat ternyata tak mengetahui adanya Pilkada serentak.
"Survei ini kami gelar awal Januari lalu, dan ternyata hanya 8,5 persen warga saja yang mengetahui adanya rencana Pilkada serentak," kata Suko Widodo kepada VIVA.co.id, Selasa 27 Januari 2015.
Menurut Suko, dari hasil survei ini juga diketahui jika 95 persen masyarakat juga tidak mengetahui nama calon kepala daerah yang akan maju. Sedangkan masyarakat yang benar-benar mengetahui calon hanya tiga persen saja.
Karenanya, Puskakom berharap Komisi Pemilihan Umum segera melakukan sosialisasi. Partai politik juga diminta tak hanya diam sehingga bisa memberikan pencerahan bagi masyarakat pemilih.
Pada 2015 ini akan digelar 16 Pilkada di Jawa Timur. Ke 16 daerah itu di antaranya Kabupaten Ngawi (masa jabatan berakhir pada 27 Juli), Kota Blitar (3 Agustus), Kabupaten Lamongan (9 Agustus), Kabupaten Jember (11 Agustus), Kabupaten Ponorogo (12 Agustus) dan Kabupaten Kediri (19 Agustus).
Selain itu juga Kabupaten Situbondo (6 September), Kabupaten Gresik (27 September), Kota Surabaya (28 September), Kabupaten Trenggalek (4 Oktober), Kota Pasuruan (18 Oktober), Kabupaten Mojokerto (18-10-2015), Kabupaten Sumenep (19 Oktober), Kabupaten Banyuwangi (21 Oktober), Kabupaten Malang (26 Oktober), serta Kabupaten Sidoarjo (1 November).

Tertutup Material Longsor, Jalan Bupati Mojokerto Dibersihkan

Mojokerto  - Warga bersama petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Mojokerto dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyingkirkan material longsoran yang menutup jalan yang diberi nama sesuai nama Bupati Mojokerto, Mustafa Kamal Pasa di Dusun Sembung, Desa Claket, Kecamatan Pacet.
Sjalan mustofa kemal pashaelain menggunakan peralatan manual, petugas juga menggunakan satu unit eskavator untuk mengangkut material longsoran yang terjadi, Senin (19/01/2015) dini hari kemarin. Hingga berita ini ditulis, warga dan petugas masih bekerja untuk membersihkan longsoran dan akses jalan yang menghubungkan Desa Padusan – Desa Claket ditutup untuk sementara.
‪Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Tanto Suhariyadi mengatakan, upaya pembersihan material longsoran sudah dilakukan sejak Senin sore hingga Selasa (20/01/2015) hari ini. “Sampai saat ini, upaya pembersihan material longsor berupa batu dan tanah liat masih dilakukan dan upaya penanggulangan akan dilakukan pengeprasan tanah di beberapa titik tebing rawan,” ungkapnya.
‪Jalan yang menjadi kontroversi karena dinamakan sesuai nama Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa sebenarnya belum diresmikan namun sudah dibuka awal tahun 2015 lalu. Pembangunan jalan yang menggunakan konstruksi beton sepanjang 4,6 kilometer tersebut telah menelan dana APBD sebesar Rp14,134 miliar yang dikerjakan oleh PT Gorip Nanda Guna. Namun belum dilengkapi marka jalan dan di beberapa titik belum ada lampu penerangan.

Walikota Haramkan Praktek Jual Beli Jabatan


Mojokerto-(satujurnal.com) Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus mengancam bakal menindak tegas oknum PNS yang melakukan praktek jual-beli jabatan dalam proses mutasi di lingkup Pemkot Mojokerto. Ia pun membuka ruang bagi publik untuk melaporkan langsung jika mendapati oknum PNS yang menjanjikan jaminan bisa menduduki jabatan strategis, Praktek untuk mendapat jabatan strategis lewat jalur siluman dengan 'uang pelicin' untuk penempatan jabatan basah atau naik jabatan diharamkan. "Kalau ada praktek jual beli jabatan, langsung laporkan saya. Siapa pun oknum itu akan saya tindak tegas," tandas Mas'ud Yunus, Penegasan orang nomor wahid di Pemkot Mojokerto tersebut terkait bakal digelarnya lelang jabatan untuk tiga kursi kepala unit kerja yang lowong dan kosong di Diskoperindag, Disporabudpar dan Badan KBPP. Selain itu, juga lelang jabatan internal untuk posisi eselon III dan eselon IV. "Saya tidak mau ada promosi jabatan tanpa seleksi. Ini amanat UU," tandasnya. Yang pasti , Mas'ud Yunus akan menggelar lelang jabatan di birokrasi yang dipimpinnya tidak sebatas di top level pejabat eselon II semata, namun juga menerapkan promosi jabatan secara terbuka dalam sistem merit untuk pejabat eselon III dan IV, seperti amanat UU No 5/ 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. "Untuk bisa menduduki jabatan eselon III dan IV juga harus dilelang, meski untuk internal saja," ulang dia. Ia mentargetkan, lelang jabatan jabatan digelar bulan Pebruari. "Bulan depan (Pebruari) kita gelar," imbuhnya. Dengan promosi secara terbuka, ia berharap akan mendapatkan pejabat struktural yang profesional, memiliki kompetensi tinggi, berkinerja baik, berintegritas, dan sesuai harapan organisasi. "Semuanya harus transparan," pungkasnya. (one)

PMI Kukurangan Darah AB


Mojokerto (beritajatim.com) - Selama seminggu terakhir, jumlah permintaan darah trombosit di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto melonjak sampai 200 persen. Dalam sehari, ada sekitar 10 sampai 15 orang yang datang dan butuh darah trombosit.
Humas PMI Kota Mojokerto, Yanuar Hardi mengatakan, peningkatannya permintaan darah trombosit ini karena jumlah penderita demam berdarah mengalami peningkatan saat musim penghujan. "Setiap hari ada permintaan darah dan setiap orang, permintaanya rata-rata lima kantong trombosit," ungkapnya, Senin (26/01/2015).
Masih kata Yanuar, bisa dipastikan setiap musim penghujan, jumlah penderita demam berdarah (DB) meningkat sehingga permintaan darah trombosit di UTD PMI Kota Mojokerto meninggal. Permintaan darah trombosit banyak luar kota terutama datang dari Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.
"Saat ini, UTD PMI Kota Mojokerto kekurangan darah golongan AB, kita berharap masyarakat yang darahnya golongan AB bisa mendonorkan ke PMI. Karena sekarang ini banyak pasien yang membutuhkan dan menunggu donor darah golongan ini," katanya.(tin)
(Baca Sumber Aslinya Disini)

Dana Kampanye Cabup Dibiayai Oleh Negara

MAJA mojokerto | Sesuai dengan peraturan Pusat Perpu Pilkada yang sudah disetujui DPR -RI ada beberapan poin perubahan aturan dibanding Pilkada langsung sebelumnya. Salah satunya ada tim independen yang akan menguji masing - masing calon Bupati sebelum dipilih masyarakat.
Ayuhanafiq Ketua KPU Kabupaten Mojokerto, Pada Budi Prasetyo reporter radio Maja,Senin (26/01/2015) mengatakan, sesuai aturan tim independen ini dibentuk oleh KPU Kabupaten Mojokerto.'' Tim uji publik ini terdiri dari 2 orang akademisi, 2 tokoh masyarakat dan 1 orang dari KPU,'' Jelasnya.
Tim ini nanti menguji kelayakan masing - masing Cabub yang akan mengikuti proses pemilihan langsung oleh masyarakat. '' Dalam Perpu ada 3 aturan baru selain adanya tim uji publik nanti dalam Pilkada hanya calon Bupati tidak ada calon wakil bupati, masing - masing calon kegiatan kampanyenya dibiayai oleh negara,'' Tambahnya. Seperti diinformasikan, tahapan Pilkada Mojokerto dimulai pertengahan bulan Februari, karena KPU Pusat menyatakan Pilkada serentak dilaksanakan bulan Desember 2015.(feb) 
(Baca Sumber Artikel Asli Disini)

Pendopo Agung Trowulan Mojokerto

Misteri juga menyelimuti Pendopo Majapahit yang berjarak tidak jauh dari Situs Kedaton di Desa Sentonorejo tersebut. Pendopo Majapahit itu diyakini merupakan pusat kerajaan Majapahit dengan dugaan luasnya yang mencapai besaran kilometer, terbentang ke barat, timur, selatan dan utara dari pendopo. Di belakang pendopo, ada batu miring yang merupakan tempat Gajahmada membaca ikrar "Sumpah Palapa", kemudian di belakangnya merupakan tempat pertapaan dan makam Raden Wijaya.
Tempat-tempat bersejarah di Trowulan menyimpan banyak misteri. Tak heran, jika penjaga candi dan juru kunci makam suka melontarkan nasehat ketat buat mereka yang berkunjung ke lokasi. Di belakang Pendopo Agung Trowulan, terdapat tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu kelahiran Majapahit. Tempat yang diyakini sebagai petilasan Raden Wijaya ini bernama Petilasan Panggung. Disinilah Raden Wijaya bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit. Selain itu, ditempat ini pula Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa, disaksikan Raden Wijaya dan para pengikutnya.
Masuk kompleks petilasan, pengunjung akan melihat bebatuan yang dibentuk layaknya makam. Ruangan itu dihiasi kelambu putih transparan dan beberapa lukisan yang menambah kesakralan Petilasan Panggung. Pada waktu tertentu, khususnya malam Jumat Legi, banyak orang datang untuk berdoa dan mengharap berkah. Tak tanggung-tanggung, mereka berdatangan dari Jakarta, Surabaya bahkan Bali. Pemugaran lokasi Petilasan Panggung dan Pendopo Agung yang dilakukan Ibu Sudarijah pada tahun 1964 dan mantan Pangdam V Brawijaya, Imam Utomo pada tahun 1995, tak mengurangi kekhusukan para pengunjung.

Tahun 1985 hingga 1995, Petilasan Panggung sempat tertutup untuk publik. Sejak dinyatakan dibuka kembali, pintu petilasan tidak lagi tertutup dan boleh dimasuki para tamu, kapan saja.

Masih di kompleks yang sama, pengunjung juga bisa melihat sebuah tonggak yang menancap di tanah dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat. Konon, tonggak ini pernah digunakan sebagai tonggak tempat mengikat gajah dan kuda kendaraan Gajah Mada.

Sebuah sumber menyebut, tonggak ini tak bisa dicabut. Untuk meraba panjangnya juga sulit, karena saat digali, tonggak itu seperti tak berpangkal. kompleks bangunan utama berupa Pendopo berbentuk Joglo. Rumah adat Jawa Kuno ini dijaga oleh patung Gadjah Mada yang terletak di sebelah kiri gapura. Di pelataran pendopo, terdapat sejumlah pohon beringin. Daunnya yang lebat membuat halaman menjadi rindang dan berhawa sejuk.

Bahkan, di saat matahari terik pun pendingin alami ini membuat udara tetap sejuk, karena sinar matahari tidak mampu menerobos rimbunan daun. Di belakang pendopo, juga terdapat halaman luas. Pagar setinggi 1,5 meter mengitari halaman yang senyap tertutup rimbun pohon-pohon besar yang tumbuh liar. Sebuah makam panggung lengkap dengan batu nisannya terdapat di halaman yang ditumbuhi rumput liar tak terawat ini.

Makam ini berada di bangunan yang menyerupai pendopo dengan luas sekitar 300 meter persegi. Untuk bisa memasuki ruangan makam, kita harus melewati tirai kain warna putih. Wangi-wangian kembang melati dan kemenyan (dupa) segera tercium begitu kita berada di dalamnya. Tepat di tengah ruangan berukuran 5 x 6 meter, makam dengan pusara itu berada.

Di atas pusara terdapat dua payung bertangkai panjang. Sebuah lukisan yang menggambarkan kekuatan bumi, air, api, dan cahaya pun menghiasi dinding di sisi makam. Sosok laki-laki berbadan kekar mirip Gadjah Mada melambangkan bumi. Lukisan laki-laki berwarna hitam ini tengah memangku sosok putri.

Unsur api digenggam tangan kanan dan sosok putri -- perlambang air -- ada di tangan kiri. Kepala raksasa bumi ini menyangga putri -- perlambang cahaya -- yang membawai semua unsur di bawahnya. Ruangan ini hanya diterangi lampu warna kuning 10 watt, yang membuat kesan angker dan magis. Menurut jurumakam, Sajaduk, makam panggung ini bukanlah makam sungguhan dalam arti tempat persemayaman terakhir manusia. Namun, warga mempercayai tempat ini dulunya merupakan wilayah hutan Tarik sebagai tempat permulaan Raden Wijaya melakukan babad alas yang kemudian menjadi cikal bakal kerajaan Majapahit. "Ada pula yang meyakininya sebagai tempat Gadjah Mada bersemedi," 

Kota Mojokerto Gagas Perda ASI


BEJO – Pemberian ASI untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, menjadi perhatian Pemerintah Kota Mojokerto.Kini pemda setempat mulai menggagas pembuatan peraturan daerah (Perda) tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif.
Jika raperda yang mengatur tentang kewajiban pemberian ASI ini sudah disahkan oleh DPRD, maka seluruh kantor, penyelenggara kesehatan dan sarana umum wajib menyediakan ruang laktasi untuk ibu menyusui. "Kami sekarang sedang menyusun raperda ASI. Untuk diajukan di legislatif masih butuh beberapa tahapan lagi. Tapi substansinya perda Pemberian ASI Eksklusif ini untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Kota. Mojokerto," kata Kepala Dinkes Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, Senin (26/1).
Diterangkan, bahwa  ASI eklusif perlu diberi artikulasi dalam penanganan kesehatan anak, karena dengan ASI eklusif maka akan terjadi komunikasi dan transfer emosional antara ibu dan bayi.
Selain itu, ASI juga handal dalam hal imunitas bayi serta pembentukan karakter. Raperda yang diprakrasi  kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto ini juga mengatur larangan merokok di dalam rumah jika ada bayi di dalam rumah tersebut. "Perokok aktif dilarang merokok di rumah tangga yang didalamnya ada bayi. Ini bentuk perlindungan anak dari bahaya rokok yang perlu dimasukkan dalam raperda ASI," tuturnyanya.
Perda pemberian ASI Eksklusif dibuat selain untuk kebutuhan dasar anak, juga tak lepas dari sinyal pemerintah pusat. "Ada ketentuan dari pusat agar daerah melindungi warganya melalui pemberian ASI eklusif," imbuhnya. Dengan perda ASI Eksklusif, lanjut Indah, maka semua rumah sakit, rumah bersalin, fasilitas umum dan perusahaan wajib menyediakan ruang laktasi. (wes) 
(Baca Sumber Artikel Aslinya Disini)

Candi Bajangratu Trowulan Mojokerto

Candi Bajangratu terletak di Dukuh Kraton, desa Temon kecamatan Trowulan. Perjalanan dapat ditempuh dari perempatan Dukuh Nglinguh ke arah timur sejauh kurang lebih 2 Km. Candi Bajangratu terletak sekitar 200 m masuk ke utara dari jalan desa.

Candi Bajang Ratu yang berkaitan dengan penobatan Jayanegara sebagai ratu saat masih "bajang" (kecil) itu tampak indah dengan paduan taman bunga warna-warni seluas 11.500 meter persegi dengan jalan masuk yang cukup luas.
Dalam wacana Jawa Kuno, bajang berarti kecil atau kerdil. Sehingga Bajangratu berarti orang yang naik tahta atau menjadi raja ketika masih kecil. Dalam catatan sejarah Majapahit, raja yang diangkat sejak masih kecil adalah Jayanegara.

Candi Bajangratu sewaktu ditemukan dalam keadaan yang mengkhawatirkan, untuk menghindari kerusakan, maka pada tahun 1890 dipasangkan balok-balok kayu sebagai penyangga langit-langit. Kemudian diganti dengan besi.
Penyelamatan bangunan dari reruntuhan diselesaikan pada tahun 1915, sedang penggalian serta penyelidikan di sekitar candi tahun 1991. Bangunan yang ada sekarang adalah hasil pemugaran dari tahun 1985 / 1986 kemudian dilanjutkan tahun anggaran 1988 / 1989 sampai dengan 1990 / 1991.

Candi Bajangratu berbentuk Gapura pintu masuk, terbuat dari batu bata merah kecuali undak-undakannya dan bagian atas langit-langit dan ambang atas terbuat dari batu andesit. Candi Bajangratu sebenarnya adalah gapura atau regol, modelnya seperti candi Bentar tetapi ada tutup di atasnya sering disebut Paduraksa diikuti dengan Semartinandu artinya depan dan belakang hampir sama. Candi bajangratu sebelah kiri dan kanan terdapat samprangan dinding yang membujur ke arah timur dan barat. Maka Candi Bajangratu termasuk gapura bersayap.
Model semacam ini dapat ditemukan di daerah lain seperti :
* Komplek makam Sendang Duwur di Pacitan, Lamongan.
* Gapuro Jedong di Ngoro, Mojokerto.
* Plumbangan di Blitar.
Bila dilihat secara vertikal, Bajangratu dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu kaki, tubuh dan atap. Selain itu, gapura mempunyai sayap dan pagar tembok di kedua sisinya. Di kaki gapura, ada hiasan yang menggambarkan cerita Sri Tandjung. Sedangkan di atas tubuh, ada hiasan kala dan sulur.

Pada bagian atap, ada hiasan kepala kala yang diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda, dan relief bermata satu atau monocle cyclops. Di sayap kanan, ada relief cerita Ramayana dan pahatan binatang bertelinga panjang. Konon, relief-relief ini berfungsi sebagai penolak mara bahaya.

Gapuro Bajangratu tinggi 16,10 meter, lebar 1,74 m dan panjang 11,20 meter. Umurnya candi Jawa Timur berbentuk kubus dan ramping. Bagian mahkota bangunan merupakan perpaduan tingakatan yang merupakan kesatuan makin ke atas makin kecil dan diselingi dengan pelipit-pelipit yang mendatar. Pelipit-pelipit tersebut dihiasi dengan sulur daun-daunan yang pada bagian tengahnya dan bagian sudutnya berhiaskan bentuk “Plata batu” atau monokol simblop artinya semua bagian-bagian tidak ada yang sama jadi hanya satu.

Antara menara-menara tersebut juga diselingi pelipit-pelipit mendatar. Yang sangat menarik adanya ukiran-ukiran yang berupa sepasang cakar yang diapit oleh Naga pada bagian atap gapura. Pada dinding kanan sayap gapura tedapat relief Ramayana sedang pada bagian kaki gapura kanan tangga masuk pada bidang menghadap ke selatan dan timur terdapat relief Sri Tanjung.



Catatan yang di dapat Mossaik menyebutkan, gapura ini dibuat sebagai prasasti peringatan wafatnya Jayanegara pada tahun Saka 1250 atau tahun 1328 Masehi. Meski sejarah Jayanegara teraba dengan samar, keberadaan Gapura Bajangratu sebagai sisa peninggalan sejarah Majapahit sangat sulit dipungkiri.

Bahkan ada yang menyebut, Bajangratu merupakan salah satu gapura kerajaan Majapahit. Menurut pendapat Sri Suyatmi menghubungkan dengan wafatnya Raja Jayanegara yang mangkat tahun 1328. Apabila pembangunan gapura dilaksanakan 12 tahun setelah pesta Srada maka pendirian gapura Bajangratu berlangsung tahun 1340.

Bentuk pintu sudah ada penyangga atap terbuat dari besi. Hal ini masih ada jenang pintu. Kemungkinan gapura ini dulunya berpintu dapat ditutup sebagaimana disebutkan dalam buku Negara Kertagama pintu terbuat dari besi yang berukir.



Candi Bajangratu dalam Mithos :



Ketika permaisuri raja Brawijaya V dari Majapahit yang bernama Dewi Arimbi sedang dalam keadaan hamil sang prabu memerintahkan untuk membangun sebuah gapura dengan maksud sebagai gerbang masuk ke tempat kediaman calon putra mahkota yang akan lahir. Dewi Arimbi adalah sebenarnya seorang puteri raksasa yang berasal dari Negeri Alengka. Ketika kandungan semakin tua dan melahirkan rahasia sang puteri diketahui oleh sang Prabu dan terdorong oleh rasa malu sang puteri kemudian meninggalkan istana dan ke hutan Damarwulan, di Kuncong Kediri.

Di sini sang puteri melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Arya Damar. Pembangunan gapura terpaksa tidak dilanjutkan hanya bagian kiri dan kanan gapura dipahatkan relief raksasa seolah-olah gambar Dewi Arimbi. Karena gapura ini gagal untuk Kraton maka kemudian dikenal dengan nama Bajangratu, artinya wurung tidak jadi ratu.

Cerita ini membekas di masyarakat terbukti masih ada kepercayaan tabu, bagi para pejabat pemerintah untuk memasuki gapuro karena akan membawa kesialan (wurung). Membaca sekelumit cerita tentang Bajang Ratu, angan kita dibawa "terbang" kembali di abad ke-13 silam. Jayanegara adalah pengganti Kertarajasa Jayawardana atau Raden Wijaya, sang pendiri Majapahit. Kitab Negarakertagama menyebut Jayanegara yang hidup antara tahun 1294-1328 Masehi dijuluki Kala Gemet. Nama ini ada dalam Kidung Rangga Lawe dan Pararaton yang biasanya dimainkan dalam pertunjukkan ketoprak.
Kala bermakna "kejahatan" dan gemet artinya "lemah". Kala Gemet menjadi olokkan rakyat jelata sebagai "raja jahat yang lemah". Sumber sejarah lain menyebutkan Jayanegara adalah putra Raden Wijaya dari seorang wanita keturunan Melayu yang bernama Dyah Dara Petak.

Faktor keturunan ini membuat Jayanegara gamang akan legitimasinya dibanding saudara-saudara tiri perempuan dari garis ibu asli keturunan Majapahit. Diperkirakan, latar belakang inilah yang mendorong Jayanegara bertekad mengawini Tribuwanatunggadewi, saudara tirinya sendiri. Namun, sebelum cita-cita itu kesampaian, ajal sudah menjemput Jayanegara saat meletus pemberontakan Kuti.
 
Copyright © 2015 MOJOKLIK