Mojokerto (beritajatim.com) - Menu bebek satu ini
sungguh sangat berbeda. Waroeng Organic di Jalan Penanggungan, Kelurahan
Wates, Kota Mojokerto mungkin bisa menjadi alternatifnya.
Pasalnya, di warung ini tersedia olahan daging bebek dengan kandungan kolesterol yang sangat rendah. Warung milik Josef Enang Sutarto yang baru buka sebulan lalu ini juga menyediakan ayam herbal yang dipadukan dengan lalapan lengkap dengan sambalnya. Permukaan daging sengaja dibuat agak kering namun bagian dalam lembut.
Pemilik sengaja mengusung ikon bebek dan ayam herbal untuk menu utama warungnya karena tak ada satu pun warung atau restoran yang menyajikan bebek berlabel herbal. Ia bekerjasama dengan Suparlan peternak itik asal Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto). "Ia yang penemu bebek dan ayam herbal. Tidak saja sangat rendah kolesterol, namun dagingnya bertekstur lembut dan sama sekali tidak berbau amis. Meski berkalori rendah namun lebih kaya protein dan memiliki komposisi yang ideal," ungkapnya, Sabtu (24/01/2015).Bahkan Suparlan melakukan pengujian terhadap bebek dan ayamnya ke dua lembaga penguji yakni, Laboratorium Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya (UB) Malang dan SUCOFINDO Surabaya tahun 2013 lalu yang menjadi mitra Waroeng Organic. "Hasil pengujian dan analisa daging bebek yang dikenal memiliki kader kolesterol tinggi mencapai 80 persen atau 80.000 mg/kg, menyebutkan kadar kolesterol bebek herbal (herbal SP) ini berubah hingga 0,00497 persen dari konversi PPM (Part Per Milion). Hasil analisa lab Sucofindo masuk pada spesifikasi free cholesterol," katanya.Sedang hasil analisa Fakultas Peternakan UB untuk herbal SP untuk ayam ternakan Suparlan menyebutkan, ayam herbal SP memiliki kandungan lemak atau kolesterol 5,36 persen, sedang ayam kampung dan ayam broiler masing-masing 19,56 persen dan 35,74 persen. Pun protein dan kalori, ayam herbal SP tercatat lebih unggul.Sementara itu, Suparlan mengatakan, rendahnya kandungan kolesterol bebek dan ayam ternak karena proses pelunturan. "Bebek dan ayam ternak dijaga asupannya. Dilakukan pelunturan dengan asupan berbagai ramuan herbal dalam bentuk cair," jelasnya.(tin/ted)
Pasalnya, di warung ini tersedia olahan daging bebek dengan kandungan kolesterol yang sangat rendah. Warung milik Josef Enang Sutarto yang baru buka sebulan lalu ini juga menyediakan ayam herbal yang dipadukan dengan lalapan lengkap dengan sambalnya. Permukaan daging sengaja dibuat agak kering namun bagian dalam lembut.
Pemilik sengaja mengusung ikon bebek dan ayam herbal untuk menu utama warungnya karena tak ada satu pun warung atau restoran yang menyajikan bebek berlabel herbal. Ia bekerjasama dengan Suparlan peternak itik asal Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto). "Ia yang penemu bebek dan ayam herbal. Tidak saja sangat rendah kolesterol, namun dagingnya bertekstur lembut dan sama sekali tidak berbau amis. Meski berkalori rendah namun lebih kaya protein dan memiliki komposisi yang ideal," ungkapnya, Sabtu (24/01/2015).Bahkan Suparlan melakukan pengujian terhadap bebek dan ayamnya ke dua lembaga penguji yakni, Laboratorium Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya (UB) Malang dan SUCOFINDO Surabaya tahun 2013 lalu yang menjadi mitra Waroeng Organic. "Hasil pengujian dan analisa daging bebek yang dikenal memiliki kader kolesterol tinggi mencapai 80 persen atau 80.000 mg/kg, menyebutkan kadar kolesterol bebek herbal (herbal SP) ini berubah hingga 0,00497 persen dari konversi PPM (Part Per Milion). Hasil analisa lab Sucofindo masuk pada spesifikasi free cholesterol," katanya.Sedang hasil analisa Fakultas Peternakan UB untuk herbal SP untuk ayam ternakan Suparlan menyebutkan, ayam herbal SP memiliki kandungan lemak atau kolesterol 5,36 persen, sedang ayam kampung dan ayam broiler masing-masing 19,56 persen dan 35,74 persen. Pun protein dan kalori, ayam herbal SP tercatat lebih unggul.Sementara itu, Suparlan mengatakan, rendahnya kandungan kolesterol bebek dan ayam ternak karena proses pelunturan. "Bebek dan ayam ternak dijaga asupannya. Dilakukan pelunturan dengan asupan berbagai ramuan herbal dalam bentuk cair," jelasnya.(tin/ted)
Posting Komentar