Senin, 26 Januari 2015
Harga Semen Turun, Agen Mengaku Rugi Jutaan Rupiah
Posted by suaramojosari on 18.53 in EKONOMI | Comments : 0
Mojokerto -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan penurunan harga semen sebesar Rp 3.000 per sak. Turunnya harga semen ini berdampak negatif terhadap agen bahan bangunan di Mojokerto.
Pengumuman penurunan harga yang dianggap mendadak itu membuat agen semen menanggung kerugian hingga jutaan rupiah. Pasalnya, ribuan sak semen yang terlanjur dibeli agen terpaksa dijual dengan harga Rp 1.750 lebih rendah dibandingkan harga beli mereka di tingkat distributor.
Kerugian itu salah satunya dialami Candra Islamsis, pemilik toko bahan bangunan Indah Jaya di Desa/Kecamatan Jetis, Mojokerto. Menurutnya, pengumuman pemerintah menurunkan harga semen Rp 3 ribu per sak terlalu mendadak.
Dampaknya, 4.000 sak semen yang terlanjur dia beli dari distributor di Surabaya, mulai hari ini harus dia jual dengan harga lebih rendah. Setiap sak semen kemasan 40 kg itu dia beli Rp 59.250.
Menyusul turunnya harga semen, dia terpaksa menjualnya Rp 57.500 per sak, atau Rp 1.750 lebih rendah. Padahal sebelumnya, harga jual semen ke konsumen Rp 60 ribu per sak.
"Stok lama kami 4.000 sak kami beli dengan harga lama tanggal 13 Januari lalu sebelum ada pengumuman dari pemerintah. Kami terpaksa harus mengikuti harga ketentuan pemerintah. Soal kerugian mencapai Rp 7 juta, itu belum termasuk ongkos kuli angkut," jelas Candra kepada detikFinance di tokonya, Senin (19/1/2015).
Candra menuturkan, kerugian itu belum termasuk biaya kuli angkut yang harus dia tanggung sendiri. Untuk mengangkut 4.000 sak semen, dia harus mengeluarkan dana Rp 1,4 juta.
"Mulai hari ini, harga beli di distributor Rp 56.250 per sak, harga jual ke konsumen Rp 57.500 per sak," imbuhnya. Atas kondisi ini, Candra berharap ada kebijakan dari tingkat distributor maupun perusahaan semen agar para agen bisa menjual dengan harga lama, yakni Rp 60 ribu per sak.
"Harapan kami ada solusi dari distributor soal barang yang terlanjur kita stok supaya bisa kita jual dengan harga jual yang lama," tandasnya.(ang/ang)
(sumber Aslinya)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar