BREAKING NEWS

Join the Club

Jumat, 23 Januari 2015

Majapahit Park: Kontroversi seputar rencana pembangunan theme park Majapahit



Rencana pembangunan Majapahit Park yang sedang dilangsungkan proses penggalian pondasinya, sudah memicu perhatian publik, terutama mereka yang memiliki perhatian terhadap kelangsungan sejarah negeri yang jauh lebih bernilai daripada bangunan Belanda. Kekayaan peninggalan nenek moyang yang ternyata berada dibawah lahan yang akan dipakai sebagai tempat didirikannya Majapahit Park sudah menampakkan diri setelah berabad-abad terkubur dalam tanah Majapahit.
Kerusakan paling dini sudah dideteksi dan dipublikasikan lewat koran Kompas edisi 4 Januari 2009 yang langsung mendapatkan berbagai tanggapan berisi kecaman, keprihatinan, sekaligus seruan penghentian perusakan situs Majapahit tersebut. Diantara situs paling nyata yang terlihat pada perusakan akibat pembangunan pondasi, adalah jobong atau sumur tua peninggalan Majapahit yang dibuat dari batu-bata. Melihat jobong tersebut, maka kita bisa menyimpulkan sementara bahwa area ini adalah peninggalan yang tidak termasuk dalam bangunan berskala besar seperti kolam segaran (kolam raksasa) di area tersebut, namun justru menyimpan kemungkinan bahwa area ini boleh jadi berisi situs yang akan menceritakan banyak sekali hal tentang kehidupan keseharian di sekitar kerajaan Majapahit masa silam.
Memang hal ini bukan yang pertama terjadi, mengingat keseluruhan kompleks perumahan disekitar situs Majapahit dipercaya berdiri diatas peninggalan kerajaan yang diatasnya sudah tertutup oleh rumah-rumah rakyat. Hal ini menunjukkan betapa pemerintah masih belum dapat melindungi dan melestarikan peninggalan nenek moyang yang menjadi kebanggaan kita. Saya belum merasa heran akan hal ini, mengingat perusakan seperti ini sudah sangat lumrah terjadi, seperti penjualan peninggalan purba ke luar negeri melalui pasar gelap.
Menurut media, kesalahan pemilihan lokasi Majapahit park sudah disadari oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, dan diikuti oleh larangan keras setiap wartawan ataupun pribadi yang ingin mengabadikan perusakan tersebut (yang tentunya hal ini bisa memicu berbagai opini, tentang upaya menutupi perusakan situs tersebut).
 Dari sisi desain, perencanaan desain ini dipandang oleh beberapa pihak sebagai opini, merupakan perencanaan yang kurang tepat sasaran, diakibatkan oleh kesalahan pemilihan lokasi, yang akhirnya berpotensi pada kegagalan keseluruhan proyek Majapahit Park, untuk ditindaklanjuti dengan pemilihan lokasi baru atau rencana desain baru, sebuah pil pahit untuk semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, termasuk para arsitek yang bersangkutan yang mulai tercemar nama baiknya.
Terdapat pihak-pihak pemerhati desain yang tampaknya berkeberatan akan keberadaan desain yang lebih mengedepankan konsep entertainment park karena dipandang bisa menyesatkan, akibat nilai historis yang dapat tertutupi oleh situasi konsep Majapahit Park yang lebih mirip Theme Park bergaya modern daripada pengalaman pada nilai historis dari peninggalan situs Majapahit. Meskipun demikian, upaya menghadirkan kembali kosakata arsitektural yang ditinggalkan oleh nenek moyang seperti penggunaan arsitektur tradisional sebagai inspirasi, penggunaan material paling menonjol yaitu material batu bata, bisa menjadi upaya menarik memori masa lalu ke masa depan.(Probo Hindarto)
 (sumber artikel)

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 MOJOKLIK